Monday, February 20, 2017

Ikim Ustaz Dasuki Forex

Pagi tadi hari Ahad 26 Juillet 2015 terdengar di rancangan Mauizati di IKIM yang menampilkan ustaz Ahmad Dasuki Ab Rani berkenaan Abou Talib yang tidak beriman. Bukan kali ini ustaz yang mengajar memberitahu hal demikien namun mungkin kekeliruan ini tidak disengajakan kelemahan seseorang tanda keluasan ilmu Allah dan keterbatasan ilmu kita sebagai hambaNya. Selepas membuat sedikit carian Walau sudah mengetahui Hakikat sebenar ialah Abu Talib mati dalam Beriman menerusi pengalaman Pengajian sebelum ini Samada di Mesir atau di tanah air maka disalin Kembali kenyataan dari artikel Sebuah Blog Bernama Aswaja Demak yang dirasakan sesuai untuk dibaca dan dirujuk oleh pembaca. Jika mahu dikaji sendiri sudah pasti mengambil masa maka dengan niat untuk memudahkan dan menyegerakan kebaikan ilmu maka diulang siar kembali artikel blog aswaja demak untuk pembaca nilai dan hadam apakah bénar atau tidak kupasan beliau. Baca artikel di bawah. Abu Tholib Dalam QS. Al Qoshosh 56, yang artinya: 8221Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi Petunjuk kepada Orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi Petunjuk kepada Orang yang dikehendakiNya dan Allah lebih mengetahui orang-outan yang mau menerima petunjuk8221 Asbabul nuzul ayat ini menurut Ibn Katsir, yang dinukil dari shohihan (bukhori dan musulman) terkait dengan detik-detik wafatnya pamanda Rasulullah vu. Dari Sa8217id bin Musayyab ra., Dari bapaknya katanya 8221Ketika Abou Tholib hampir meninggal dunia Rasulullah a vu datang mengunjunginya, didapati beliau disana telah ada Abou Jahl dan Abdullah bin Abi Umayyah bin Mighiroh. Kemudian Rasullah vu bersabda, 8221wahai paman, ucapkanlah La ila ha ilaallah, yaitu Sebuah kalimat yang aku akan menjadi Saksi bagi paman Nanti dihadapan Allah8221.Kemudian Abu Jahl dan Abdullah bin Abi Umayyah berkata 8221Hai abu Tholib Bencikah anda kepada agama Abdul Mutholib8221.Rasulullah menerus de Terus Mengulang-ulang ucapannya itu, tetapi akhirnya Abou Tholib mengatakan 8221Dia tetap memegang agama Abdul Mutholib dan enggan mengucapkan la ila ha illallah. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: 8221Demi Allah Akun kumohonkan ampun bagi paman, selama aku tidak dilarang melakukannya8221.Kemudien turun QS. al Qoshos 56. (Bukhori dan Musulman, Mukhtashor Ibnu Katsir, juz 3, hal.19 oleh DR. Ali Ashobunny) Dan ada Pula anggapan bahwa hadis tersebut sebagai sebab turunnya QS. at Taubah 113, namun hal ini dibantah, karena QS. at Taubah 113 tersebut termasuk madaniyyah (Ayat yang turin de Madinah), sedangkan Abu Tholib meninggal de Mekkah sebelum hijrah, jadi tidak cocok dengan fakta Sejarah (lihat, Tafsir Al Munir, li Wahbah, juz 6, hal.61). Dari hadis ini ada anggapan bahwa Abou Tholib mati dalam kondis kafir, Tentu anggapan tersebut belum tentu benar karena argumentasi sebagai berikut: 1. Hadis tersebut dan nash lain tidak menyebut secara manthuq (tekstual) yang jelas tentang kekufuran Abou Tholib, sehingga masih ada peluang bagi Kita untuk berkhusnudzon dengan beliau. Dan itu jauh lebih selamat dan amant bagi kita. 2. Justru ada hadis dengan redaksi yang lain argument de la Pertama yang tersebut yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Tirmidzi dan Al Baihaqi dari Abu Huroiroh bahwa Rasulullah bersabda kepada pamannya82178221Wahai pamanku, ucapkanlah la ilaa ha illallah, niscaya aku akan bersaksi Untukmu disisi ALLOH pada hari Kiamat8221Abu tholib menjawab, 8221Seandainya kaum Quraisy tidak mencelaku dengan berkata, 8217Tidak ada yang mendorongnya mengucapkannya kecuali karena kesedihannya menghadapi maut, niscaya aku mengucapkannya untukmu8221.Maka turunlah firman Allah QS. Al Qoshosh 56 uit (DR. Wahbah Zuhaily, juz 10, hal.498 dan Tafsir Ibnou Kastir, Mukhtashor, Ali ash shobuni, juz 3, hal 19) Perhatikanlah Abu Tholib enggan mengucapkan kalimat Syahadat bukan karena tidak Beriman dengan kalimat tersebut, namun karena taqqiyah (strategi membela diri dengan menyembunyikan keimanannya) agar terhindar dari celaan orang Quraisy yang menganggapnya Masuk islam karena mau mati saja. Padahal hakekatnya dibatine beliau telah menerima keimanan képada Allah dan Rasul-Nya. Ini dibuktikan dalam tarikhsejarah Ketika Abu Tholib mengajak Nabi pada saat umur 9 tahun ke Syam dan bertemu Pendeta Rahib Bahira yang Melihat tanda kenabiannya dan hal itu disampaikan ke Abu Tholib agar berhati-hati karena orang-outan Yahudi tidak menyukai hal itu (Zaadul Maa8217ad, juz 1, hal.37). Sejak itu pasti beliau menerima kenabian yang dibawa rasul vu (keponakannya sendiri). Karena bagaimana mungkin beliau dianggap kafir atau musik padahal beliau merahasiakan kenabien Muhammad dari musuh-musuhnya. Mungkin ada yang menjawab 8216Dirahasiakannya karena dia menyayangi keponakannya itu8217, namun itu dapat dibantah dengan Abou Lahab yang juga pamannya dan juga menyanginya, kenapa menentangya Renungkan wahai manusia yang beriman. Dan telah berkata al Zajjaj 8220Téla sepakat ummat islam bahwa ayat 56 dari al Qoshosh itu turun terkait pada Abou Tholib. Yang ketika itu beliau berkata disaat jelang kematiannya (képada orang-orang Quraish). 8216Wahai masyarakat bani abdi Manaf, ta8217atlah kalien dan benarkan (shoddiquuhu) oleh kalian ajaran Muhammad. Maka kalian akan sukses de mendapatkan petunjuk8217.Maka bersabda Nabi vu. 8220Wahai pamanku, engka menasehati mereka dan engkau meninggalkan dirimu 8221.Berkata abu Tholib: 8217Maka apa yang kamu inginkan wahai keponakanku8217. Bersabda Nabi a vu: 8220saya menginginkan darimu hanya satu kalimat saja agar di akhir hidupmu ini di dunia hendaknya dengan berkata 8216la ilaaha illallah8217, dan dengan kalimat itu saya akan bersaksi di sisi ALLOH swt 8221.Berkata Abu Tholib: 8217Wahai keponakanku, sungguh saya tahu kalau ajaranmu Benar, namun, saya, enggan, dikatakankalau, mengucapkan, kalimat, tersebut, sebagai, kesedihan, saja, dalam, menghadapi, kematian. Kalau sendainya setelah mengucapkan kalimat tersebut tidak terjadi pada dirimu dan bani ayahmu penghinaan dan celaan paska kematianku, sungguh aku akan mengatakan itu dihadapanmu Ketika aku berpisahmati, Ketika aku Lihat besarnya rasa Cintamu dan nasehatmu. Namun sepertinya saya akan mati di atas agama abdul Muthollib, Hasim Dan abdu Manaf. Tafsir Al Munir, Wahbah juz 10, hal 499-500. Tidak Sulit untuk dibayangkan, seumpama Ketika itu Abu Tholib memeluk islam dengan cara Seperti yang dilakukan Oleh Hamzah, Abu Bakar, Umar dan Usman radliyallohu 8216anhum, tentu ia tidak akan dapat memberi Perlindungan dan pembelaan kepada Rasululloh saw. Karena kaum musyrikin Quraish pasti memandangnya sebagai musuh , Bukan, sebagai, pemimpin, masyarakat, Mekkah, yang, harus, dihormati, dan, disegani. Jika demikian tentu ia tidak mempunyai lagi kewibawaan untuk menumpulkan atau menekan perlawanan mereka terhadap Rasulullah a vu, dan juga tidak dapat membentengi dakwah beliau. Memang Benar, pada lahirnya Abu Tholib Nampak seagama dengan mereka, tetapi apa yang ada di dalam batinnya tentu hanya Allahh yang tahu . Karena itu jangan ceroboh menuduhnya musyrik. 3. Bagaimana mungkin beliau dikatakan seorang yang kafir, padahal beliaulah et yang membela dakwah Nabi a vu dengan jiwa dan hartanya. Dan bagaimana pula beliau disamakan dengan orang kafir quraish yang selalu menentang dan mengintimidasi Nabi a vu, padahal Abou Tholib melakukan sebaliknya. 4. Adapun QS Al Qoshosh 56, itu terkait bahwa nabi vu tidak dapat memaksakan kehendak berhidayahnya seseorang sekalipun kepada yang dicintai. Karena kewenangan memberikan hidayah taufiq hanya ALLOH swt. Seolah ayat tersebut menginfokan kepada Nabi a vu bahwa hidayah pamannya itu adalah Berada dalam Urusan Allah. Dan tidak ada dari dhohirnya ayat tersebut etang menunjukkan kepada kufurnya Abu Tholib. 5. Perkara ini adalah khilafiyah atau terjadi perbédan pendapat dikalangan ahlus sunnah sendiri. Maka seyogjanya kita mengambil pendapat yang tidak berefek madhorrot bagi aqidah kita atau mengambil minimal pendapat yang efek madhorrotnya paling ringan. Dan pendapat yang paling Ringan adalah menganggap Abu Tholib seorang paman Nabi yang tidak Masuk kafir, karena minimale itu dapat menjadi SIKAP husnuzhon kita atas beliau. Namun jika kita mengatakan beliau kafir, dan seandainya disisi ALLOH beliau ternyata Mukmin maka kita sudah terkena dosa fitna atas tuduhan kekufuran kepadanya dan uit madhorrot yang besar dalam aqidah kita. Oleh karena itu lebih baik bagi kita adalah berhusnuzhon saja karena tidak ada gunanya bagi kita untuk Mengkafirkan beliau. Di sisi lain, kalaupun-seandainya - tidak ada perbedaan pendapat ulama menyangkut keislaman Abu Thalib dan semua sepakat menyatakan keengganannya Beriman, namun karena hal tersebut pasti menyedihkan Nabi Muhammad a vu, maka demi menjaga Perasaan beliauserta mengingat jasa-jasa Abou Thalib kepada Nabi a vu, maka Hendaknya persoalan, itu, tidak, dibahas, secara, panjang, lebar, apalagi ayat diatas (à taubah 113 dan al Qoshosh 56), berbicara secara umum. dan, dapat mencakup siapapun dan kapanpun. Sayyid Muhammad Rasyid dalam Tafsir Al Manar menguraikan pendapat sementaire ulama tentang Hadis Nabi vu. Yang menyatakan: 8221Seandainya Fathimah putri Muhammad mencuri, niscaya pasti kupotong tangannya8221 (HR. Bukhari dan musulman melalui 8216Aisyah ra).Menurutnya ada ulama yang enggan menyebut Fathimah dalam Riwayat ini, dan menggantinya dengan katas Fulanah (si A) atas Pertimbangan bahwa Perasaan Nabi akan Tersinggung bila orang lain, menyebut, nama, putri, beliau, sebagai, contoh, untuk, sesuatu, yang, buruk. Demikian kesimpulan dari pesan bijak DR. Quraish Shihab dalam tafsir Al Misbah. Dan ada katas Bijak lainnya yang patut direnungkan 8220Menuduh Orang kafir sebagai Mukmin tidaklah berdosa, namun menuduh Orang Mukmin sebagai Orang yang kafir dan musyrik adalah dosa besar.8221Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasihani 161416171614161516171614 16161618161416181616 16161614 161416171614161816141616 161416141617161616181616 1614 16141618161416151616 16141618161516181616 161616181611 16141618161416151616 1614161616181616 161616181611 16141618161416181615 1616161716141616 16141614 161516171616 16141613 1614161416151615 16161614161716141616 16161618 16141616 161416181616 1614161716141616 Ya Allah, manfaatkanlah untuk Diriku apa yang Telah Engkau ajarkan kepadaku dan ajarilah aku dengan apa yang bermanfaat bagiku dan limpahkanlah Rizqi berupa ilmu yang bermanfaat bagiku 1. Tambahkanlah ilmu kepadaku. Segala puji bagi Allah dalam keadaan apapun aku berlindung kepada Allah dari keadaan penghuni neraka. 2 1 Riwayat Nasai dan Hakim d'Anas bin Malik radhiallahu8217anhu. 2 Riwayat Tirmidzi dengan sanad hasan d'Abu Hurairah radhiallahu8217anhu.


No comments:

Post a Comment